Syi’ah (Bahasa Arab:
شيعة, Bahasa Persia:
شیعه) ialah salah satu aliran
atau mazhab
dalam Islam.
Muslim Syi'ah mengikuti Islam sesuai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad
dan Ahlul Bait-nya.
Syi'ah menolak kepemimpinan dari tiga Khalifah
Sunni
pertama seperti juga Sunni
menolak Imam dari Imam Syi'ah. Bentuk tunggal dari Syi'ah adalah Shī`ī
(Bahasa Arab: شيعي.) menunjuk kepada pengikut dari Ahlul Bait
dan Imam Ali. Sekitar 90% umat Muslim sedunia
merupakan kaum Sunni,
dan 10% menganut aliran Syi'ah.
Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah
atau Ahlus-Sunnah wal Jama'ah (Bahasa Arab:
أهل السنة والجماعة) atau lebih
sering disingkat Ahlul-Sunnah (bahasa Arab:
أهل السنة) atau Sunni adalah
mereka yang senantiasa tegak di atas Islam berdasarkan Al Qur'an dan hadits
yang shahih dengan pemahaman para sahabat, tabi'in, dan tabi'ut tabi'in.
Sekitar 90% umat Muslim sedunia merupakan kaum Sunni, dan 10% menganut aliran Syi'ah.
Dimanakah
letak perbedaan dua mazhab besar Islam, Sunni dan Syiah?. Ternyata,
menurut Ketua Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Jalaluddin Rahmat,
terletak dasar hadits yang digunakan kedua aliran besar tersebut.
"Sunni memiliki
empat mazhab Hambali, Syafi'i, Maliki dan Hanafi. Apakah ajaran keempat mazhab
itu sama? Tidak ada yang berbeda," katanya dalam seminar dan deklarasi
Majelis Sunni Syiah Indonesia (MUHSIN) di Masjid Akbar, Kemayoran, Jakarta,
Jumat (20/5).
Jalaluddin
mengatakan perbedaan keduanya hanya terletak pada hadits. Jika hadits Sunni
paling besar berasal dari sahabat nabi seperti Abu Hurairoh, maka hadtis Syiah
berasal dari Ahlul Bait (Keluarga Nabi Muhammad SAW). "Jadi bukan berarti
ajaran Sunni itu salah, dan Syiah sebaliknya," ujarnya.
Hal
senada diutarakan Duta Besar Iran untuk Indonesia Mahmoud Farazandeh, yang
menyebut "Perbedaan Sunni dan Syiah di Iran lebih bermuatan politik."
Sementara Pandu Iman Sudibyo, salah satu penganut Syiah dari Bengkulu, lalu
mengajukan contoh praktik Syiah di daerahnya yang disebut tidak mendiskriminasi
penganut Syiah di Bengkulu. "Kami hidup rukun dan kami lebih mengedepankan
rasional," kata ketua IJABI Bengkulu tersebut.
Di
Bengkulu, katanya, setiap tahun malah ada perayaan Tabot untuk menghormati
kematian Husain bin Ali bin Abi Thalib, cucu nabi, yang bertepatan dengan hari
Asyuro (10 Muharram). "Banyak turis asal Iran yang melihat perayaan Tabot
di Bengkulu," katanya.
Perbedaan Syiah dan Sunni adalah
sebagai berikut :
1. Ahlussunnah : Rukun Islam kita ada 5 (lima)
a) Syahadatain
b) As-Sholah
c) As-Shoum
d) Az-Zakah
e) Al-Haj
Syiah : Rukun Islam Syiah juga ada 5 (lima)
tapi berbeda:
a) As-Sholah
b) As-Shoum
c) Az-Zakah
d) Al-Haj
e) Al wilayah
2. Ahlussunnah : Rukun
Iman ada 6 (enam) :
a) Iman kepada Allah
b) Iman kepada
Malaikat-malaikat Nya
c) Iman kepada Kitab-kitab Nya
d) Iman kepada Rasul Nya
e) Iman kepada Yaumil Akhir /
hari kiamat
f) Iman kepada Qadar,
baik-buruknya dari Allah.
Syiah : Rukun
Iman Syiah ada 5 (lima)*
a) At-Tauhid
b) An Nubuwwah
c) Al Imamah
d) Al Adlu
e) Al Ma’ad
3. Ahlussunnah : Dua kalimat syahadat
Syiah
:
Tiga kalimat syahadat, disamping
Asyhadu an Laailaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, masih
ditambah dengan menyebut dua belas imam-imam mereka.
4. Ahlussunnah : Percaya kepada imam-imam tidak termasuk rukun iman. Adapun
jumlah imam-imam Ahlussunnah tidak terbatas. Selalu timbul imam-imam, sampai hari
kiamat. Karenanya membatasi imam-imam hanya dua belas (12) atau jumlah
tertentu, tidak dibenarkan.
Syiah : Percaya
kepada dua belas imam-imam mereka, termasuk rukun iman. Karenanya orang-orang
yang tidak beriman kepada dua belas imam-imam mereka (seperti orang-orang
Sunni), maka menurut ajaran Syiah dianggap kafir dan akan masuk neraka.
5. Ahlussunnah : Khulafaurrosyidin yang diakui (sah) adalah :
a) Abu Bakar
b) Umar
c) Utsman
d) Ali Radhiallahu anhum
Syiah : Ketiga Khalifah (Abu Bakar, Umar,
Utsman) tidak diakui oleh Syiah. Karena dianggap telah merampas kekhalifahan
Ali bin Abi Thalib (padahal Imam Ali sendiri membai'at dan mengakui
kekhalifahan mereka).
6. Ahlussunnah : Khalifah (Imam) adalah manusia biasa, yang tidak mempunyai
sifat Ma’shum.
Berarti mereka dapat berbuat salah/ dosa/ lupa. Karena sifat
Ma’shum, hanya dimiliki oleh para Nabi.
Syiah : Para imam yang jumlahnya dua belas tersebut mempunyai sifat
Ma'’hum, seperti para Nabi.
7. Ahlussunnah :
Dilarang mencaci-maki para sahabat.
Syiah
: Mencaci-maki para sahabat tidak apa-apa bahkan Syiah
berkeyakinan, bahwa para sahabat setelah Rasulullah SAW wafat, mereka menjadi
murtad dan tinggal beberapa orang saja. Alasannya karena para sahabat
membai'at Sayyidina Abu Bakar sebagai Khalifah.
8.
Ahlussunnah : Siti
Aisyah istri Rasulullah sangat dihormati dan dicintai. Beliau adalah Ummul Mu’minin.
Syiah :
Siti Aisyah dicaci-maki, difitnah,
bahkan dikafirkan.
9. Ahlussunnah :
Kitab-kitab hadits yang dipakai
sandaran dan rujukan Ahlussunnah adalah Kutubussittah :
a) Bukhari
b) Muslim
c) Abu Daud
d) Turmudzi
e) Ibnu Majah
f) An Nasa’i
(kitab-kitab tersebut beredar dimana-mana dan dibaca oleh
kaum Muslimin sedunia).
Syiah
: Kitab-kitab Syiah ada empat :
a) Al Kaafi
b) Al Istibshor
c) Man Laa Yah Dhuruhu Al
Faqih
d) Att Tahdziib
(Kitab-kitab tersebut tidak beredar, sebab kebohongannya
takut diketahui oleh pengikut-pengikut Syiah).
10. Ahlussunnah :
Al-Qur'an tetap orisinil
Syiah
: Al-Qur'an yang ada sekarang ini menurut pengakuan ulama
Syiah tidak orisinil. Sudah dirubah oleh para sahabat (dikurangi dan ditambah).
11. Ahlussunnah :
Surga diperuntukkan bagi orang-orang
yang taat kepada Allah dan Rasul Nya. Neraka diperuntukkan bagi orang-orang
yang tidak taat kepada Allah dan Rasul Nya.
Syiah
:
Surga diperuntukkan bagi orang-orang
yang cinta kepada Imam Ali, walaupun orang tersebut tidak taat kepada
Rasulullah. Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang memusuhi Imam Ali,
walaupun orang tersebut taat kepada Rasulullah.
12. Ahlussunnah :
Aqidah Raj’Ah tidak ada dalam ajaran
Ahlussunnah. Raj’ah adalah besok diakhir zaman sebelum kiamat, manusia akan
hidup kembali. Dimana saat itu Ahlul Bait akan balas dendam kepada
musuh-musuhnya.
Syiah
:
Raj’ah adalah salah satu aqidah Syiah.
Dimana diceritakan : bahwa nanti diakhir zaman, Imam Mahdi akan keluar dari
persembunyiannya. Kemudian dia pergi ke Madinah untuk membangunkan Rasulullah,
Imam Ali, Siti Fatimah serta Ahlul Bait yang lain. Setelah mereka semuanya
bai'at kepadanya, diapun selanjutnya membangunkan Abu Bakar, Umar, Aisyah.
Kemudian ketiga orang tersebut disiksa dan disalib, sampai mati seterusnya
diulang-ulang sampai ribuan kali. Sebagai balasan atas perbuatan jahat
mereka kepada Ahlul Bait.
Keterangan : Orang Syiah mempunyai Imam Mahdi sendiri. Berlainan dengan
Imam Mahdinya Ahlussunnah, yang akan membawa keadilan dan kedamaian.
13. Ahlussunnah :
Mut’ah (kawin kontrak), sama dengan
perbuatan zina dan hukumnya haram.
Syiah
:
Mut’ah sangat dianjurkan dan
hukumnya halal. Halalnya Mut’ah ini dipakai oleh golongan Syiah untuk
mempengaruhi para pemuda agar masuk Syiah. Padahal haramnya Mut’ah juga berlaku
di zaman Khalifah Ali bin Abi Thalib.
14. Ahlussunnah :
Khamer/ arak tidak suci.
Syiah
:
Khamer/ arak suci.
15. Ahlussunnah :
Air yang telah dipakai istinja’
(cebok) dianggap tidak suci.
Syiah : Air yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap suci dan
mensucikan.
16. Ahlussunnah :
Diwaktu shalat meletakkan tangan
kanan diatas tangan kiri hukumnya sunnah.
Syiah
:
Diwaktu shalat meletakkan tangan
kanan diatas tangan kiri membatalkan shalat.
(jadi shalatnya bangsa Indonesia yang diajarkan Wali Songo
oleh orang-orang Syiah dihukum tidak sah/ batal, sebab meletakkan tangan kanan
diatas tangan kiri).
17. Ahlussunnah :
Mengucapkan Amin diakhir surat
Al-Fatihah dalam shalat adalah sunnah.
Syiah
:
Mengucapkan Amin diakhir surat
Al-Fatihah dalam shalat dianggap tidak sah/ batal shalatnya.
(Jadi shalatnya Muslimin di seluruh dunia dianggap tidak
sah, karena mengucapkan Amin dalam shalatnya).
18. Ahlussunnah :
Shalat jama’ diperbolehkan bagi
orang yang bepergian dan bagi orang yang mempunyai udzur syar’i.
Syiah
: Shalat jama’ diperbolehkan walaupun
tanpa alasan apapun.
19. Ahlussunnah :
Shalat Dhuha disunnahkan.
Syiah
: Shalat Dhuha tidak dibenarkan.
(padahal
semua Auliya’ dan salihin melakukan shalat Dhuha).
Demikian telah kami nukilkan
perbedaan-perbedaan antara aqidah Ahlussunnah Waljamaah dan aqidah Syiah
Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah). Sengaja kami nukil
sedikit saja, sebab apabila kami nukil seluruhnya, maka akan
memenuhi halaman-halaman buku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar